Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating



There is document - Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating available here for reading and downloading. Use the download button below or simple online reader.
The file extension - PDF and ranks to the Documents category.


274

views

on

Extension: DOC

Category:

Documents

Pages: 1

Download: 50



Sharing files


Tags
Related

Comments
Log in to leave a message!

Description
Download Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating
Transcripts
PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN DENGAN KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN SEBAGAI VARIABEL MODERATING PADA PT PERUSAHAAN GAS NEGARA (PERSERO) TBK, JAWA BAGIAN BARAT VITHA CHIRISTINA Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara AZHAR MAKSUM Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara Discussion about the effect of budgetary participation to budgetary slack still inconsistent and caused a contracdictive conclusion Different results might be solved with contingency approach by applying moderating variable This research aim to examine the effect of organization commitment as moderating variable to the relationship between budgetary participation on the budgetary slack Object of this researchare managers and staffs that involved in budgetary arrangements process (36 respondents) Data were collected using quetionaries, six items for the budgetary participation as independent variable, eight items for the budgetary slack as dependent variable, and twelve items for the environmental uncertainty as moderating variable Analysis models that used are simple linear regression for first hypothesis and moderate regression for second hypothesis This research resulted in two findings as had been proposed in the research hypotheses First, the budgetary participation has effect toward budgetary slack Second, uncertainty environment has no effect to the relationship between budgetary participation on budgetary slack Keywords : Budgetary Participation, Budgetary Slack, Uncertainty Environment 1 Pendahuluan Perkembangan dunia bisnis di Indonesia saat ini dari masa ke masa terasa semakin kompetitif Kondisi perekonomian Indonesia secara umum belum menunjukkan adanya perbaikan dan peningkatan yang signifikan, namun bukan berarti terjadi kondisi yang stagnasi dalam dunia bisnis Perusahaan yang dapat bertahan dalam arus persaingan bisnis ialah perusahaan yang dapat mencapai tujuan yang ingin diperoleh Perolehan laba yang maksimal dilandasi oleh suatu perencanaan moneter yang digunakan oleh perusahaan Perencanaan moneter tersebut selalu dikenal sebagai anggaran Anggaran digunakan oleh manajer tingkat atas sebagai suatu alat untuk melaksanakan tujuan – tujuan organisasi ke dalam dimensi kuantitatif dan waktu, serta mengkomunikasikannya kepada manajer – manajer tingkat bawah sebagai rencana kerja jangka panjang dan jangka pendek Proses penyusunan anggaran yang baik adalah yang melibatkan banyak pihak, baik manajemen tingkat bawah maupun manajemen tingkat atas Partisipasi anggaran adalah proses yang menggambarkan keterlibatan individu-individu terlihat dalam penyusunan anggaran dan mempunyai pengaruh terhadap target anggaran dan perlunya penghargaan atas pencapaian target anggaran tersebut (Brownell,1982) Masalah yang sering muncul dari adanya keterlibatan manajer tingkat bawah/menengah dalam penyusunan anggaran adalah penciptaan senjangan anggaran (budgetary slack) Para peneliti akuntansi menemukan bahwa senjangan anggaran dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk diantaranya partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran (Yuwono,1999) Young (1985) dan Merchant (1985) telah menguji secara empiris bahwa senjangan anggaran terjadi karena bawahan memberikan informasi yang bias kepada atasan dengan cara melaporkan biaya yang lebih besar atau melaporkan pendapatan yang lebih rendah Penelitian Camman (1976), Dunk (1993), Merchant (1985) dan Onsi (1973) menunjukkan bahwa partisipasi dalam penyusunan anggaran dapat mengurangi senjangan anggaran Beberapa hasil penelitian oleh para peneliti terdahulu terlihat adanya hubungan yang tidak konsisten antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran Beberapa peneliti mengidentifikasi bahwa senjangan anggaran dapat disebabkan oleh pandangan terhadap lingkungan Duncan (1972) mendefinisikan lingkungan sebagai totalitas faktor sosial dan fisik yang berpengaruh terhadap perilaku pembuat keputusan dalam organisasi Govindarajan (1986) menyatakan bahwa hubungan antara partisipasi anggaran dan senjangan anggaran adalah positif dalam kondisi ketidakpastian lingkungan yang tinggi Di dalam lingkungan relatif stabil (ketidakpastian rendah), individu dapat memprediksi keadaan di masa yang akan datang sehingga langkah-langkah yang akan dilakukannya dapat membantu organisasi menyusun rencana dengan lebih akurat (Duncan,1972) PT PGN merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pertambangan khususnya dalam transmisi dan distribusi gas Perusahaan Gas Negara dalam anggaran operasionalnya memiliki perbedaan yang signifikan dengan realisasi anggaran perusahaannya Perbedaan tersebut terkhusus dalam bidang pengadaan dan skedul penjadwalan unit yang sering terhambat dari lingkungan internal perusahaan pada Laporan Realisasi Anggaran Tahun 2008 Berdasarkan uraian tersebut di atas, penulis tertarik untuk mengadakan penelitian mengenai masalah ini pada Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk Strategi Bisnis Unit Distrik Wilayah I dan menuliskannya dalam sebuah skripsi yang berjudul “Pengaruh Partisipasi Penyusunan Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Pada PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk, Jawa Bagian Barat” 2 Tinjauan Pustaka 21 Pengertian Anggaran Anggaran merupakan suatu rencana kerja jangka pendek yang disusun berdasarkan rencana jangka panjang yang ditetapkan dalam proses penyusunan program (programing) (Mulyadi,2001:448) Menurut Supriyono (2001:62) “anggaran adalah suatu rencana terinci yang dinyatakan secara formal dalam ukuran kuantitatif, biasanya dalam satuan uang, untuk menunjukkan perolehan dan penggunaan sumber-sumber suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun” Penganggaran adalah perumusan rencana dalam angkaangka untuk periode tertentu di masa depan (Kadarman,2001:162) Anggaran disusun oleh manajemen untuk jangka waktu satu tahun bertujuan untuk membawa perusahaan ke kondisi tertentu yang diinginkan dengan sumber daya tertentu yang diperhitungkan 22 Manfaat Anggaran Anggaran mempunyai beberapa manfaat menurut Supriyono (2001:83) Manfaat anggaran antara lain untuk : a Perencanaan kegiatan organisasi atau pusat pertanggungjawaban dalam jangka pendek, b Membantu mengkoordinasikan rencana jangka pendek, c d e f Alat komunikasi rencana kepada berbagai manajer pusat pertanggungjawaban, Alat untuk memotivasi para manajer pertanggungjawaban yang dipimpinnya, untuk mencapai tujuan pusat Alat pengendalian kegiatan dan penilaian prestasi pusat-pusat pertanggungjawaban dan para manajernya, dan Alat pengendalian para manajer 23 Fungsi Anggaran Menurut Kadarman (2001:162) menyatakan tujuan anggaran adalah untuk menghubungkan perencanaan dan mengijinkan pendelegesian kekuasaan atau wewenang tanpa hilangnya pengawasan Anggaran merupakan perencanaan yang telah disepakati oleh para pelaksana yang ikut berperan serta dalam penyusunan anggaran Anggaran menjadi dasar bagi organisasi untuk mencapai tujuan dan alat ukur pencapaian prestasi 24 Proses Penyusunan Anggaran Proses penganggaran biasanya meliputi pembentukan komite anggaran; menentukan periode anggaran; spesifikasi pedoman anggaran; penyusunan usulan anggaran awal/dasar (initial budget); negosiasi anggaran, review, dan persetujuan, dan revisi anggaran (Blocher,2000:356) Penyusunan anggaran merupakan proses pembuatan rencana kerja untuk jangka waktu satu tahun, yang dinyatakan dalam satuan moneter dan satuan kuantitatif yang lain (Mulyadi, 2001:488) Proses penyusunan anggaran manajer pusat pertanggungjawaban berperan serta dalam menyusun usulan anggaran serta mengadakan negosiasi dengan manajer diatasnya yang memberikan peran kepadanya Proses penyusunan penganggaran dapat dilakukan dengan tiga cara yaitu metoda top down (metoda dari atas ke bawah), bottom up (metoda dari bawah ke atas), dan partisipasi Proses penyusunan penganggaran ‘top-down’ manajer puncak menyusun anggaran untuk organisasi secara keseluruhan, termasuk untuk level bawah (Blocher,2000:384) Menurut Shim (2000:4) “proses penganggaran ’bottom-up’ dimulai dari tingkat dasar atau tingkat operasional (departemental)” Sasaran dari tingkat operasional ini harus konsisten dengan keseluruhan sasaran korporasi Proses penyusunan penganggaran yang efektif, biasanya merupakan kombinasi dari pendekatan penganggaran ’top-down’ dengan pendekatan ‘bottom-up’ Anggaran partisipatif ialah anggaran yang menyelaraskan tujuan perusahaan dengan tujuan para karyawannya, serta mempunyai peluang sukses yang lebih untuk keberhasilan operasi 25 Partisipasi Anggaran Definisi partisipasi anggaran menurut Brownell dalam Sumarno (2005), adalah tingkat keterlibatan dan pengaruh individu dalam penyusunan anggaran sementara Chong (2002) menyatakan sebagai proses bawahan/pelaksana anggaran diberikan kesempatan untuk terlibat dalam dan mempunyai pengaruh dalam proses penyusunan anggaran Menurut Kennis (1979) ”partisipasi adalah sebagai tingkat keikutsertaan manajer dalam menyusun anggaran dan pengaruh anggaran tersebut terhadap pusat pertanggungjawaban manajer yang bersangkutan” Anggaran yang akan digunakan sebagaimana mestinya akan menjadi alat pembantu yang positif dalam menetapkan standar prestasi kerja, dalam mendorong tercapainya sasaran, dalam mengukur hasil, dan dalam mengarahkan perhatian pada bidang yang memerlukan penyelidikan 26 Senjangan Anggaran Senjangan anggaran (budgetary slack) adalah perbedaan jumlah anggaran yang diajukan oleh bawahan dengan jumlah estimasi yang terbaik dari organisasi ( Anthony dan Govindradjan,2001) a Teori Agensi (agency theory) Hansen dan Mowen(1997) mengungkapkan didalam anggaran partisipatif dapat pula timbul permasalahan, antara lain: 1) Atasan atau bawahan akan menetapkan standar anggaran yang terlalu tinggi ataupun terlalu rendah, 2) Bawahan akan membuat budgetary slack dengan cara mengalokasikan sumber dari yang dibutuhkan, dan 3) Terdapat partisipasi semu Masalah yang sering muncul dari adanya keterlibatan manajer tingkat bawah/menengah dalam menyusun anggaran (partisipasi anggaran) adalah penciptaan senjangan aggaran Para peneliti akuntansi menemukan bahwa senjangan anggaran dipengaruhi oleh beberapa faktor termasuk diantaranya partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran (Yuwono,1999) Schiff dan Lewin (1970) menyatakan bahwa bawahan menciptakan senjangan anggaran karena dipengaruhi oleh keinginan dan kepentingan pribadi sehingga akan memudahkan pencapaian target anggaran, terutama jika penilaian prestasi manajer ditentukan berdasarkan pencapaian anggaran Agency theory menjelaskan fenomena yang terjadi bilamana atasan mendelegasikan wewenangnya kepada bawahan untuk melakukan suatu tugas atau otoritas untuk membuat keputusan (Anthony dan Govindarajan,1988) Baiman (1982) di dalam penelitiannya menyatakan jika bawahan (agent) yang terlibat dalam partisipasi anggaran mempunyai formasi khusus tentang kondisi lokal, akan memungkinkan bagi mereka untuk melaporkan informasi tersebut kepada atasan (principal) Kesimpulan yang didapat ialah partisipasi anggaran akan menyebabkan bawahan memberikan informasi yang dimilikinya untuk membantu organisasi b Pendekatan Kontijensi (contingency approach) Beberapa penelitian dalam bidang akuntansi manajemen melalui pendekatan kontijensi bertujuan untuk melihat hubungan antara variabel-variabel kontekstual dengan desain sistem akuntansi manajemen dan untuk mengevaluasi berbagai hubungan anatara dua variabel (misalnya: hubungan anatara partisipasi anggaran dengan kinerja manajerial) dengan menggunakan variabel kontekstual sebagai variabel moderating Govindarajan (1986) di dalam penelitiannya memungkinkan dilakukan pendekatan kontijensi (contigency approach) untuk mengevaluasi ketidakpastian faktor kondisional yang dapat mempengaruhi efektivitas penyusunan anggaran terhadap senjangan anggaran 27 Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Siegel dan Marconi (1989) menyatakan bahwa partisipasi bawahan dalam penyusunan anggaran mempunyai hubungan yang positif dengan pencapaian tujuan organisasi Sesuai dengan agency theory, bawahan akan membuat target yang lebih mudah untuk dicapai dengan cara membuat target anggaran yang lebih rendah pada sisi pendapatan, dan membuat ajuan biaya yang lebih tinggi pada sisi biaya Perbedaaan antara anggaran yang dilaporkan dengan anggaran yang sesuai dengan estimasi terbaik bagi perusahaan ini disebut senjangan anggaran Hasil penelitian-penelitian yang menguji hubungan partisipasi dengan senjangan anggaran masih menunjukkan hasil yang bertentangan Penelitian yang dilakukan oleh Lowe dan Shaw dalam Yuwono (1998), Lukka (1988) dan Young (1985) telah menguji secara empiris bahwa senjangan anggaran terjadi karena bawahan memberi informasi yang bias kepada atasan dengan cara melaporkan biaya yang lebih besar atau melaporkan pendapatan yang lebih rendah Sedangkan penelitian menurut Camman (1976), Dunk (1993), Merchant (1985) dan Onsi (1973) menyatakan bahwa dengan adanya partisipasi bawahan dalam proses penyusunan anggaran justru akan mengurangi kecenderungan untuk menciptakan senjangan anggaran 28 Hubungan Antara Partisispasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran Dengan Ketidakpastian Lingkungan Sebagai Variabel Moderating Menurut Darlis (2000) ketidakpastian lingkungan merupakan kondisi lingkungan yang tidak pasti yang akan membuat individu untuk melakukan senjangan anggaran Hal ini disebabkan, individu tersebut tidak memiliki informasi yang cukup untuk memprediksi masa depan secara tepat Suatu organisasi hidup di tengah-tengah lingkungannya sehingga organisasi tersebut harus berinteraksi dengan lingkungannya Ketidakpastian lingkungan merupakan salah satu faktor yang sering menyebabkan organisasi melakukan penyesuaian terhadap kondisi organisasi dengan lingkungan Individu akan mengalami ketidakpastian lingkungan yang tinggi jika merasa lingkungan tidak dapat diprediksi dan tidak dapat memahami bagaimana komponen lingkungan akan berubah (Miliken, 1978) Kemampuan memprediksi keadaan di masa datang pada kondisi ketidakpastian lingkungan yang rendah dapat juga terjadi pada individu yang berpartisipasi dalam penyusunan anggaran Kemampuan menganalisis informasi tersebut akan dapat mendukung atasan dalam penyusunan anggaran jika bawahan bersedia memberikan infromasinya kepada atasannya Namun dapat juga terjadi sebaliknya, bawahan tidak memberikan informasi tersebut kepada atasannya karena ada pertimbangan kepentingan pribadinya Dalam kondisi tersebut, bawahan dapat melakukan senjangan anggaran Menurut Simon (1962) bagi atasann kemudahan untuk memperoleh informasi bukan berarti memudahkannya menyusun perencanaan yang akurat Atasan tetap akan kesulitan memahami semua informasi yang masuk apalagi dalam hal yang menyangkut bidang yang kondisi teknisnya hanya dapat dipahami oleh bawahan yang membidanginya Sebaliknya, penelitian oleh Gul dan Chia dalam Ikhsan (2007) menunjukkan bahwa kinerja akan meningkat pada ketidakpastian lingkungann yang tinggi, karena manajer akan berusaha mencari innformasi yang cukup untuk kepentingan perusahaan 29 Kerangka Konseptual Berdasarkan landasan teoritis dan tinjauan peneliti terdahulu seperti yang telah dipaparkan di atas, maka kerangka konseptual disajikan sebagai berikut : PARTISIPASI ANGGARAN (X) SENJANGAN ANGGARAN (Y) KETIDAKPASTIAN LINGKUNGAN Partisipasi penyusunan anggaran melibatkan para manajer tingkat bawah ikut serta dalam pembuatan anggaran Partisipasi anggaran menciptakan rasa bertanggung jawab pada para manajer tingkat bawah dan dapat meningkatkan motivasi para manajer untuk mencapai sasaran anggaran Anggaran partisipatif tidak berarti bahwa setiap manajer dapat memilih dengan bebas apa yang dia tuju di dalam anggarannya, namun anggaran partisipatif berarti bahwa manajer setiap pusat pertanggungjawaban mempunyai kesempatan untuk menjelaskan dan memberikan alasan mengenai anggaranyang diusulkannya (Supriyono,2001:96) Penyusunan anggaran partisipatif harus memperhatikan tingkat kesulitan, pertisipasi manajemen puncak, kewajaran dan keadilan, dan laporan yang teliti dan tepat waktu (Supriyono,2001:120) Untuk mencapai sasaran anggaran dengan pendekatan partisipasi anggaran akan menciptakan suatu kesempatan para pihak yang terlibat yaitu membuat kelonggaran/kesenjangan anggaran Senjangan anggaran ( budgetary slack ) timbul bila manajer sengaja menetapkan terlalu rendah pendapatan atau menetapkan terlalu besar biaya (Hansen,1999:34) Kelonggaran/kesenjangan yang dimaksudkan ialah dengan sengaja memperkirakan pendapatan rendah dan biaya yang tinggi sehingga akan menurunkan risiko yang dihadapi seorang manajer Penelitian ini menunujukkan bahwa partisipasi anggaran merupakan variabel independen yang mempunyai hubungan dengan senjangan anggaran sebagai variabel dependen Hasil peneliti terdahulu, menunjukkan hasil yang tidak konsisten Oleh karena itu, dalam model penelitian ini digunakan variabel lain yang berperan sebagai variabel moderasi Variabel yang dijadikan variabel moderasi ialah ketidakpastian lingkungan Variabel ini diharapkan dapat memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran Hipotesis merupakan proposisi yang dirumuskan dengan maksud untuk diuji secara empiris (Erlina,2007:41) Untuk itu, peneliti merumuskan hipotesis sebagai berikut : 1 Hubungan partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran H1: Partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran 2 Ketidakpastian lingkungan memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran H2: Ketidakpastian lingkungan memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran 3 Metode Penelitian Peneliti menggunakan desain kausal yaitu desain penelitian yang bergunna untuk menganalisis hubungan-hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau bagaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lainnya (Umar, 2001:63) Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh manajer tingkat menengah dan bawah di PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk SBU Wilayah I Jawa bagian barat Dalam penelitian ini seluruh populasi dijadikan sebagai sample Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini berjumlah 36 responden yang terdiri atas 12 responden manajemen tingkat menengah dan 24 responden manajemen tingkat bawah Peneliti menggunakan data primer dalam penelitian ini ) Dimensi waktu dalam penelitian adalah cross section yaitu melibatkan suatu waktu tertentu dengan banyak sampel Jumlah pertanyaan yang tercantum dalam kuesioner mengenai partisipasi anggaran, senjangan anggaran, dan ketidakpastian lingkungan 4 Metode Analisis Data 41 Statistik Deskriptif Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis regresi berganda dengan bantuan Software SPSS for windows Memberikan deskripsi mengenai variabel penelitian yang menggambarkan mean, standar deviasi, jumlah jawabn keseluruhan dari responden serta jumlah jawaban maksimum dan minimum Dari tabel tersebut, dapat kita ketahui bahwa untuk variabel partisipasi anggaran jawaban nilai terendah bernilai 24 dan jawaban nilai tertinggi bernilai 42, sehingga diperoleh skor jawaban rata-rata (mean) 31,4444 yang apabila dibagi dengan 6 butir pertanyaan, maka diperoleh rata-rata jawaban responden adalah pada skala 5 Variabel ketidakpastian lingkungan, jawaban nilai terendah bernilai 13 dan jawaban nilai tertinggi bernilai 35, sehingga diperoleh skor jawaban rata-rata (mean) 28,5833 yang jika dibagi dengan 12 butir pertanyaan, diperoleh tingkat rata-rata jawaban responden adalah pada skala 2 Variabel senjangan anggaran, jawaban nilai terendah bernilai 5 dan jawaban nilai tertinggi bernilai 15, sehingga diperoleh skor jawaban rata-rata (mean) 11,8056 yang apabila dibagi dengan 8 butir pertanyaan diperoleh skala 1 42 Hasil Uji Kualitas Data Ada dua prosedur dalam menguji kualitas data yaitu uji reliabilitas dan uji validitas 1Uji reliabilitas, dilakukan dengan melihat korfisien cronbach’s alpha di mana instrumen penelitian dianggap reliable apabila nilai cronbach’s alpha lebih besar dari 0,60 2Uji validitas, dilakukan dengan membandingkan nilai r hitung (Corrected Item Total Correlation) dengan r tabel dari tiap butir pertanyaan pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan (df) = n-2 (Ghozali, 2002:45) Berikut ini adalah uji kualitas data dari variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian : aPartisipasi Anggaran Dari hasil output reliability variabel partisipasi anggaran pada lampiran 4, dapat di lihat bahwa variabel partisipasi anggaran memiliki cronbach alpha 0,806 Berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan kuesioner sudah memiliki realibilitas yang tinggi karena 0,806 > 0,60 Untuk menguji validitas, butir pertanyaan tersebut harus dibandingkan rtabel pada α = 0,05 dengan derajat kebebasan (df) = 34 yaitu 0,339 Hasil uji validitas menunjukan semua pertanyaan valid karena nilai rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 5% bKetidakpastian Lingkungan Berdasarkan hasil output reliability variabel ketidakpastian lingkungan dapat diketahui bahwa variabel tersebut tidak reliable karena nilai cronbach’s alpha 0,531 yang mana lebih kecil dari 0,60 Begitu juga dengan tingkat validitas dari butir pertanyaan ke 2,3,4,10,dan 12 yang menunjukkan bahwa nilai rhitung lebih kecil dari rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan tidak valid Maka daripada untuk menguji kembali kualitas data, butir pertanyaan yang tidak valid tersebut dikeluarkan (berlaku untuk semua pengujian hingga akhir penelitian ini) sehingga butir pertanyaan yang diuji hanya pertanyaan ke 1,5,6,7,8,9, dan 11 Hasil pengujian kembali dari variabel ketidakpastian lingkungan menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki cronbach’s alpha sebesar 0,893 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel ketidakpastian lingkungan reliable karena lebih besar dari 0,60 c Senjangan Anggaran Berdasarkan hasil output reliability variabel senjangan anggaran dapat diketahui bahwa variabel tersebut tidak reliable karena nilai cronbach’s alpha 0,478 yang mana lebih kecil dari 0,60 Begitu juga dengan tingkat validitas dari butir pertanyaan ke 2,3,6,7, dan 8 yang menunjukkan bahwa nilai rhitung lebih kecil dari rtabel sehingga dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan tidak valid Maka daripada untuk menguji kembali kualitas data, butir pertanyaan yang tidak valid tersebut dikeluarkan (berlaku untuk semua pengujian hingga akhir penelitian ini) sehingga butir pertanyaan yang diuji hanya pertanyaan ke 1,4,dan 5 Hasil pengujian kembali dari variabel senjangan anggaran menunjukkan bahwa variabel tersebut memiliki cronbach’s alpha sebesar 0,788 sehingga dapat disimpulkan bahwa instrumen variabel ketidakpastian lingkungan reliable karena lebih besar dari 0,60 43 Hasil Uji Asumsi Klasik a Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan dengan dua cara, yaitu analisis grafik dan analisis statistik Melalui analisis grafik dapat dilihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal (Ghozali, 2002:110) Selain itu, dapat dilihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal Pada penelitian ini, hasil pengolahan data menampilkan grafik normal, plot yang ada menunjukkan titik menyebar di sekitar garis diagonal, serta penyebarannya mengikuti arah garis diagonal, demikian juga dengan grafik histogram pola distribusi normal Oleh sebab itu, model regresi layak dipakai untuk memprediksikan senjangan anggaran berdasarkan masukan variabel independennya yaitu partisipasi anggaran dan ketidakpastian lingkungan Cara kedua yang digunakan untuk melihat normalitas suatu data adalah melalui analisis statistik Uji statistik yang dapat dilakukan adalah uji statistik non-parametrik One Kolmogorov Smirnov Test dengan ketentuan apabila probabilitas melebihi taraf signifikansi yang ditetapkan yaitu 0,05 maka data yang dipakai dalam penelitian berdistribusi normal Nilai signifikansi 0,739 lebih besar dari 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa data residual berdistribusi normal b Uji Multikolinearitas Berdasarkan pengolahan data uji multikolinearitas diperoleh hasil VIF dan tolerance pada variabel independen X1 ( partisipasi anggaran ) 1152 dan 0868 dan X2 ( ketidakpastian lingkungan ) 1152 dan 0868 Dari hasil pengolahan data tidak ada variabel yang memiliki nilai tolerance < 0,10 dan nilai VIF > 10 Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa dalam model regresi tidak terjadi multikolinearitas antar variabel independen c Uji Heterokedastisitas Uji heterokedastisitas bertujuan untuk menguji apakah terjadi ketidaksamaan variabel dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain dalam model regresi Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas atau terjadi homokedastisitas Dari grafik scatterplot penelitan ini, terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, hal ini menunjukkan tidak terjadi heterokedastisitas dalam model regresi layak untuk memprediksi senjangan anggaran berdasarkan masukan variabel-variabel independennya 44 Hasil Pengujian Hipotesis a Hipotesis Pertama Nilai koefisien korelasi (R) menunjukkan seberapa besar korelasi atau hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen Koefisien korelasi dikatakan kuat apabila nilai R berada di atas 0,5 dan mendekati 1 Koefisien determinasi (R square) menunjukkan seberapa besar variabel independen menjelaskan variabel dependennya Nilai R square adalah nol sampai dengan satu Apabila nilai R square semakin mendekati satu, maka variabel-variabel independen memberikan semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel-variabel dependen Hasil analisi regresi secara keseluruhan menunjukkan koefisien korelasi (R) sebesar 0,294 yang berarti bahwa hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran mempunyai hubungan yang tidak cukup kuat yaitu sebesar 29,4% Dikatakan tidak cukup kuat karena angka tersebut di bawah 0,5 atau di bawah 5% Nilai adjusted R square atau nilai koefisien determinasi dapat dilihat dari tabel sebesar 0,059 yang berarti bahwa variabel dependen (senjangan anggaran) mampu dijelaskan oleh variabel independen (partisipasi anggaran) sebesar 5,9% dan selebihnya 94,1% (100%-5,9%) dapat dijelaskan oleh faktorfaktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini Dari uji ANOVA atau F test, didapat F hitung adalah sebesar 3,211 dengan tingkat signifikansi 0,082 Karena probabilitas (0,082) jauh lebih besar dari 0,05, maka model regresi bisa dikatakan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran diperoleh model persamaan regresi linear sebagai berikut : Senjangan anggaran = 7,499 + 0,137 Partisipasi anggaran Konstanta 7,499 menyatakan bahwa jika tidak ada partisipasi, maka senjangan anggaran adalah sebesar 7,499 Koefisien regresi 0,137 menyatakan bahwa setiap penambahan satu partisipasi manajer dan staff lain dalam penganggaran akan meningkatkan senjangan anggaran sebesar 0,137 Diperoleh hasil uji t yang diperlukan untuk menguji signifikansi konstanta dan variabel independen Pada kolom signifikansi, konstanta dan variabel independen (partisipasi anggaran) mempunyai angka signifikansi jauh di bawah 0,05 ( 0,004 untuk partisipasi anggaran) Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh positif terhadap senjangan anggaran bUji Hipotesis Kedua Untuk menguji hipotesis kedua, digunakan analisis regresi moderasi dengan uji selisih mutlak Uji selisih mutlak adalah uji signifikansi persamaan regresi yang mengandung unsur interaksi antara variabel independen dan variabel pemoderasi yang berpengaruh terhadap variabel dependen yang diukur dengan nilai absolute perbedaan antara nilai variabel X 1 dan X2 Memberikan hasil adjusted R square sebesar 0,626 Hal ini berarti bahwa 62,6% variasi senjangan anggaran dapat dijelaskan oleh variabel-variabel independen yaitu, ketidakpastian lingkungan, dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan Sisanya sebesar 37,4% (100%-62,6%) dijelaskan oleh sebab-sebab lain di luar model penelitian nilai F hitung sebesar 20,495 dengan tingkat signifikansi 0,000 Karena probabilitas signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05, maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi senjangan anggaran atau dapat dikatakan bahwa partisipasi anggaran, ketidakpastian lingkungan, dan interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan bersama-sama berpengaruh terhadap senjangan anggaran variabel partisipasi anggaran memberikan nilai koefisien sebesar -0,057 dengan probabilitas signifikansi 0,821 yang berarti lebih tinggi dari 0,05 Oleh karena itu disimpulkan bahwa variabel partisipasi anggaran tidak berpengaruh terhadap senjangan anggaran Variabel ketidakpastian lingkungan memiliki nilai koefisien sebesar 1,883 dengan probabilitas 0,000 yang lebih rendah dari 0,05 Dapat disimpulkan bahwa variabel ketidakpastian lingkungan berpengaruh terhadap senjangan anggaran Kesimpulan yang didapat ialah bahwa ketidakpastian lingkungan bukan variabel yang dapat memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran Jika dilihat pengaruh variabel ketidakpastian lingkungan organisasi secara individu, diperoleh hasil bahwa ketidakpastian lingkungan juga bukan merupakan variabel independen yang berpengaruh terhadap senjangan anggaran 45 Pembahasan Hasil Penelitian Terdapat dua hipotesis dalam penelitian ini Hipotesis satu diuji dengan menggunakan analisis regresi linear Hipotesis pertama menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran Dapat disimpulkan juga bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap senjangan anggaran menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin tinggi partisipasi, maka akan semakin tinggi juga senjangan anggaran Hasil analisis hipotesis pertama diperoleh nilai adjusted R square = 0,086 Angka ini menunjukkan variabel partisipasi anggaran dalam menjelaskan atau memberikan sebagian besar informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel senjanagan anggaran yang dapat dijelaskan oleh persamaan regresi adalah sebesar 8,6% , sedangkan sisanya yaitu 91,4 % dijelaskan oleh variabel lain di luar persamaan model Sedangkan untuk hipotesis dua dilakukan dengan menggunakan analisis moderated regression analysis (MRA) Hipotesis kedua menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan berpengaruh dalam memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dengan senjangan anggaran Hal ini dibuktikan dengan melakukan analisis regresi moderasi dengan uji selisih mutlak yang merupakan interaksi antara partisipasi anggaran dengan ketidakpastian lingkungan organisasi Hipotesis satu sejalan dengan penelitian yang dilakukan Arfan Ihsan (2007) terhadap senjangan anggaran tetapi tidak sejalan dengan penelitian Camman (1976), Dunk (1993), Merchant (1985) dan Onsi (1973) menunjukkan bahwa partisipasi anggaran dalam penyusunan anggaran dapat mengurangi senjangan anggaran Hipotesis kedua sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asriningati (2006) menunjukkan bahwa antara variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan terhadap senjangan anggaran memiliki hubungan yang positif tetapi tidak signifikan Perbedaan hasil penelitian dapat saja terjadi karena perbedaan metodologi penelitian baik dalam penentuan karakteristik responden maupun objek penelitian, selain itu perbedaan latar belakang responden sebagai akibat adanya perbedaan budaya dari lokasi penelitian juga turut mempengaruhi persepsi responden dalam menjawab, perlu dilakukan penelitian berkelanjutan dengan menggunakan berbagai faktor kontekstual yang dapat dipertimbangkan sebagai variabel moderating karena diduga berpengaruh dalam partisipasi dan senjangan anggaran seperti reward, budget emphasis, ketidakpastian strategik, gaya kepemimpinan, komitmen organisasi, kinerja manajerial, interaksi asimetri informasi, group cohesiveness dan budaya perusahaan 5 Kesimpulan dan Saran 51 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian , maka dapat disimpulkan : 1 hipotesis pertama menunjukkan bahwa partisipasi anggaran berpengaruh terhadap senjangan anggaran Dapat disimpulkan juga bahwa pengaruh partisipasi anggaran terhadap snejangan anggaran menunjukkan pengaruh positif yang berarti semakin tinggi partisipasi, maka akan semakin tinggi juga senjangan anggaran Hipotesis satu sejalan dengan penelitian yang dilakukan Arfan Ihsan (2007) menunjukkan bahwa partisipasi anggaran yang tinggi dalam penyusunan anggaran dapat menimbulkan senjangan anggaran yang tinggi 2 hipotesis kedua menunjukkan bahwa ketidakpastian lingkungan tidak berpengaruh dalam memoderasi hubungan antara partisipasi anggaran dan senjagan anggaran Hipotesis kedua sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Asriningati (2006) menunjukkan bahwa antara variabel partisipasi dalam penyusunan anggaran dengan ketidakpastian lingkungan terhadap senjangan anggaran memiliki hubungan yang positif tetapi tidak signifikan 52 Keterbatasan Penelitian Penelitian ini memiliki keterbatasan sebagai berikut : 1 2 hanya satu perusahaan yang dijadikan sampel Hal ini menyebabkan tingkat generalisasi dari hasil penelitian sangat rendah peneliti menerapkan metode survei melalui kuesioner, sehingga peneliti tidak melakukan wawancara atau terlibat langsung dalam aktivitas perusahaan 3 peneliti menggunakan kuesioner, terdapat beberapa kemungkinan adanya data yang bias 53 Saran Berikut beberapa saran berkaitan dengan keterbatasan antara lain : 1 2 3 untuk mendapatkan hasil yang lebih optimal, sebaiknya diusahkan menggunakan metode observasi atau pengamatan langsung memperluas lingkup atau wilayah penelitian, memperbanyak sampel dan pemilihan sampel yang acak, sehingga hasil penelitian dapat digeneralisasikan,dan perlu diadakan penelitian selanjutnya dnegan menggunakan berbagai faktor kontesktual yang dapat dipertimbangkan sebagai variabel moderating REFERENCES Asriningati, 2006Pengaruh Komitmen Organisasi dan Ketidakpastian Lingkungan Terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran Dengan Senjangan Anggaran Studi Kasus Pada Perguruan Tinggi Swasta di Daerah Istimewa Yogyakarta, Skripsi S1,Universitas Islam Indonesia Anthony, R N dan V Govindarajan 1998Management Control SystemsNinth EditionBoston: McGraw-Hill Co Anthony, RN dan V Govindarajan 2001Management Controls SystemsBoston: Mc GrawHill Co Blocher, EJ, Kung H Chen, dan Thomas W Lin 2000Manajemen Biaya dengan Tekanan Stratejik, Buku Satu, Penerbit Salemba Empat, Jakarta, hal 356 Blocher, EJ, Kung H Chen, dan Thomas W Lin 2007Manajemen Biaya Penekanan Strategis, Salemba Empat, Jakarta, hal 112-113 Brownell, P, 1982”Participation in Budgeting Process : When It Works and When It Doesn’t”, Journal of Accounting Review ,Vol1, 124-153 Camman, C, 1976“Effects of The Use of Control System”, Accounting, Organizations, and Society, Vol4, 301-313 Darlis, E 2000Analisis Pengaruh Komitmen Organisasional dan Ketidakpastian Lingkungan terhadap Hubungan Antara Partisipasi Anggaran dengan Senjangan Anggaran Tesis Program Pasca Sarjana UGM: Yogyakarta Duncan, R B, 1972Characteristic of Organizational Environments and Perceived Environmental Uncertainty”,Administrative Science Quarterly 17, pp 313-327 Dunk, Alan S, 1993“Budgetary Participation, Agreement on evaluation criteria and Managerial Performance”, A Research Note Accounting, Organization and Society,pp 171-178 Erlina dan Sri Mulyani, 2007 Metodologi Penelitian Bisnis untuk Akuntansi dan Manajemen,USU Press,Medan Fitri, Fauziah A,1998 Pengaruh Organizational Commitment, Information Asymetry dan Budget Emphasis dalam Hubungan antara Partisipasi dan Slack Anggaran, Tesis S-2, Universitas Gajah Mada Ghozali, Imam, 2005 Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, Edisi Ketiga Cetakan Keempat, BP Undip, Semarang Govindarajan, V, 1986 “Impact of Participation in the Budgetary Process on Managerial Attitudes and Performance: Universalistic and Contingency Perspective”Decision Science 17, pp486-516 Hansen,, and Maryanne M Mowen, 1997 ”Management Accounting”, Cincinnati OhioSouth Western Publishing Co Hansen, and Maryanne M Mowen,1997 Akuntansi Manajemen, Jilid Satu, Penerbit Erlangga, Jakarta Hermanto, Wiwin, 2003 Pengaruh Motivasi dan Pelimpahan Wewenang Terhadap Hubungan antara Partisipasi dengan Budgetary slackSkripsi S-1, UNS Hutabarat, J dan Martini Husein,2006 Pengantar Manajemen Strategik Kontemporer : Strategik Di Tengah Operasional, PT Elex Media Komputindo, Jakarta Ikhsan, Arfan dan Ishak Muhammad 2005, Akuntansi Keperilakuan, Salemba Empat, Jakarta Ikhsan, Arfan dan La Ane 2007, ”Pengaruh Partisipasi Anggaran Terhadap Senjangan Anggaran dengan Mneggunakan Lima Variabel Pemoderasi”, Simposium Nasional Akuntansi X, Universitas Negeri Medan Kadarman dan Jusuf Udaya 2001, Pengantar Ilmu Manajemen, Penerbit Gloria, Jakarta Kenis,I 1979 ”Effect of Goal Characteristics on Managerial Attitudes and Performance”, The Accounting Review, Vol54, pp702-721 Madura,Jeff, 2001 Pengantar Bisnis, Buku Satu, Salemba Empat, Jakarta Merchant,KA1985, ”Budgeting ang Propersity to Create Budgetary Slack”, Accounting Organozations, and Society, Vol 10, pp201-210







Recommended