Penilaian Kinerja Syariah Dan Konvensional



There is document - Penilaian Kinerja Syariah Dan Konvensional available here for reading and downloading. Use the download button below or simple online reader.
The file extension - PDF and ranks to the Documents category.


421

views

on

Extension: DOCX

Category:

Documents

Pages: 1

Download: 92



Sharing files


Tags
Related

Comments
Log in to leave a message!

Description
Download Penilaian Kinerja Syariah Dan Konvensional
Transcripts
Fahmiyah A31112272 Akuntansi Penilaian Kinerja Konvensional Dan Berbasis Nilai-Nilai Islam Bank konvensional dan bank syariah dalam beberapa hal memiliki persamaan, terutama dalam sisi teknis penerimaan uang, mekanisme transfer, teknologi komputer yang digunakan, persyaratan umum pembiayaan, dan lain sebagainya Perbedaan antara bank konvensional dan bank syariah menyangkut aspek legal, struktur organisasi, usaha yang dibiayai, dan lingkungan kerja Akad dan Aspek Legalitas Akad yang dilakukan dalam bank syariah memiliki konsekuensi duniawi dan ukhrawi karena akad yang dilakukan berdasarkan hukum Islam Lembaga penyelesai sengketa Penyelesaian perbedaan atau perselisihan antara bank dan nasabah pada perbankan syariah berbeda dengan perbankan konvensional di atur oleh Badan Arbitrase Muamalah Indonesia atau BAMUI yang didirikan secara bersama oleh Kejaksaan Agung Republik Indonesia dan Majelis Ulama Indonesia Struktur Organisasi Bank syariah dapat memiliki struktur yang sama dengan bank konvensional, misalnya dalam hal komisaris dan direksi, tetapi unsur yang amat membedakan antara bank syariah dan bank konvensional adalah keharusan adanya Dewan Pengawas Syariah yang berfungsi mengawasi operasional bank dan produk-produknya agar sesuai dengan garis-garis syariah Dewan Pengawas Syariah biasanya diletakkan pada posisi setingkat Dewan Komisaris pada setiap bank Bisnis dan Usaha yang Dibiayai Bisnis dan usaha yang dilaksanakan bank syariah, tidak terlepas dari kriteria syariah Bank syariah tidak akan mungkin membiayai usaha yang mengandung unsur-unsur yang diharamkan Perbandingan Bank Syariah dengan Bank Konvensional Bank Syariah Bank Konvensional 1 Melakukan investasi-investasi yang halal saja 2 Berdasarkan prinsip bagi hasil, jual beli, atau sewa 3 Berorientasi pada keuntungan (profit oriented) dan kemakmuran dan kebahagian dunia akhirat 4 Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kemitraan 5 Penghimpunan dan penyaluran dana harus sesuai dengan fatwa Dewan Pengawas Syariah 1 Investasi yang halal dan haram 2 Memakai perangkat bunga 3 Profit oriented 4 Hubungan dengan nasabah dalam bentuk kreditur-debitur 5 Tidak terdapat dewan sejenis Penelitian ini mengukur kinerja keuangan dengan menggunakan rasio keuangan (CAMEL) untuk memberikan pengukuran yang akurat terhadap profitabilitas dan efisiensi Untuk membandingkan kinerja keuangan bank syariah terhadap bank konvensional diukur dengan menggunakan rasio keuangan sebagai berikut: -          Aspek Capital diukur dengan CAR (Capital Adequency Ratio) CAR = Modal Sendiri x 100% Total Aktiva -          Aspek Asset Quality diukur dengan RORA (Return on Risk Assets) RORA = EBIT x 100% Aktiva Produktif -          Aspek Manajemen Quality diukur dengan NPM (Net Profit Margin) NPM = Laba Bersih x 100% Pendapatan Operasional -          Aspek Earning Capacity diukur dengan ROA (Return on Total Asset) ROA = Laba Sebelum Pajak x 100% Total Aktiva -          Aspek Liquidity diukur dengan LDR (Loan to Deposit Ratio) LDR = Jumlah Kredit yang Diberikan x 100% Dana Pihak Ketiga Perbankan pada umumnya menggunakan CAR (Capital Adequacy Ratio) untuk menilai aspek permodalan perusahaan sesuai denga ketentuan Bank Indonesia (BI) CAR merupakan rasio kecukupan modal yang menunjukkan kemmapuan bank dalam mempertahankan modal yang mencukupi serta kemampuan manajemen bank dalam mengidentifikasi, mengukur, mengawasai, dan mengontrol risiko-risiko yang mempengaruhi terhadap besarnya modal bank berdasarkan ketentuan BI, nilai CAR dikatakan baik apabila telah mencapai 8% Tabel-1 Hasil Perhitungan CAR Jenis Bank Nama Bank CAR 2001 2002 2003 2004 2005 Bank Konvensional Bank Mandiri 411 576 781 1005 881 BNI 46 527 655 747 925 811 Bank Syariah BSM 3838 2209 1047 522 423 BMI 1057 773 812 516 842 Selama tahun 2001-2005, kinerja keuangan perusahaan perbankan dapat didiskripsikan pada penelitian ini sebagian besar perusahaan perbankan memiliki nilai CAR di bawah nilai standar minimal yang telah ditetapkan, sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar bank tersebut berada pada titik rawan dalam hal kecukupan modal Aspek Aktiva Produktif Tabel-2 Hasil Perhitungan RORA Jenis Bank Nama Bank RORA 2001 2002 2003 2004 2005 Bank Konvensional Bank Mandiri 533 849 793 697 104 BNI 46 490 521 172 463 387 Bank Syariah BSM 309 217 198 268 226 BMI 515 192 147 001 270 RORA sebagai rasio antara laba sebelum pajak dengan risked assets yang mengukur kemampuan bank dalam memaksimalkan aktiva untuk memperoleh laba menunjukkan nilai yang cukup baik Hal tersebut berarti secara umum perusahaan sudah bisa memperoleh laba sebelum pajak di atas jumlah aktiva produktif yang dimilikinya Selama periode lima tahun tesebut, nilai RORA perusahaan perbankan mengalami peningkatan dan penurunan Hal tersebut menujukkan terjadi fluktuatif perolehan laba sebelum pajak dan aktiva perusahaan dimana pada tahun 2001 merupakan maksimal bagi perusahaan dalam penggunaan aktivanya Aspek Manajemen Risiko Tabel-3 Hasil perhitungan NPM Jenis Bank Nama Bank NPM 2001 2002 2003 2004 2005 Bank Konvensional Bank Mandiri 16687 7842 6731 6988 5081 BNI 46 10610 10134 9225 1006 6244 Bank Syariah BSM 6925 1309 3734 7355 6110 BMI 4606 13475 6358 6583 6701 Penelitian ini juga mengungkapkan rata-rata NPM pada tahun 2001-2005 masih di bawah standar Hal tersebut selaras dengan hasil penelitian yaitu keempat bank memiliki NPM yang belum mencapai standar kecuali pada tahun 2002 karena hampir semua bank mencapai NPM yang memenuhi standar Sedangkan pada tahun 2004 dan 2005, perusahaan perbankan mengalami penurunan kembali nilai NPM Hal tersebut menandakan adanya penurunan laba bersih dan kenaikan pendapatan operasionalnya Aspek Rentabilitas Tabel-4 Hasil Perhitungan ROA Jenis Bank Nama Bank ROA 2001 2002 2003 2004 2005 Bank Konvensional Bank Mandiri 147 232 269 303 047 BNI 46 136 200 072 225 153 Bank Syariah BSM 266 151 127 219 165 BMI 401 157 104 001 210 Kemampuan perusahaan perbankan dalam memperoleh laba bersih yang ditunjukkan dengan ROA selama lima tahun rata sebesar di atas nilai standar yang telah ditetapkan Maka penelitian ini menyimpulkan bahwa rata-rata perusahaan perbankan sudah memiliki kinerja yang baik Aspek Likuiditas Tabel-5 Hasil Perhitungan LDR Jenis Bank Nama Bank LDR 2001 2002 2003 2004 2005 Bank Konvensional Bank Mandiri 2530 3553 4056 5371 5180 BNI 46 3014 3739 3739 5220 5055 Bank Syariah BSM 12783 9743 7834 7195 9631 BMI 9946 10121 8570 8871 9136 Perusahaan perbankan dengan sistem konvensional memberikan kredit yang rendah sehingga berimbas pada nilai LDR yang menjadi rendah Hal tersebut kurang baik bagi perbankan karena perolehan nilai pengembalian dari kredit yang diperoleh berpengaruh terhadap profit yang diharapkan oleh bank, tetapi risiko yang terjadi semakin kecil Pada pencapaian rentabilitas pada bank dengan sistem konvensional dan bank dengan sistem syariah dapat dikatakan bagus karena dapat mencapai nilai standar yang ditentukan Hal tersebut berdasarkan peroleh laba pada masing-masing bank didasarkan pada kekayaan yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan Sedangkan dapat diketahui efektivitas penyaluran pembiayaan terjadi pada bank dengan sistem syariah, sebab fungsi bank sebagai lembaga intermediary berlangsung sangat baik karena adanya pengaruh penyaluran pembiayaan dengan profit yang diperoleh dan berdasarkan stabilitas ekonomi yang sedang berlangsung Kecenderungan dengan sifat amanah dan prinsip keadilan membuat bank dengan sistem syariah lebih leluasa menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja perbankan syariah dan perbankan konvensional lebih baik, perbankan syariah telah mencapai LDE tinggi, ROA rasio signifikan, kinerja perbankan konvensional yang lain lebih baik dari CAR, kinerja perbankan syariah lebih baik dari kinerja perbankan konvensional berdasarkan LDR, dan kedua adalah NPM Profit maupun loss pada bank konvensional dapat diidentifikasikasi karena melalui penetapan suku bunga maka dapat diketahui perolehan yang pasti terhadap usaha yang dijalankan terlepas dari aktiva penghapusan piutang Pada bank konvensional rentan terhadap fluktuatif tingkat suku bungan yang ditetapkan, apabila tingkat suku bunga kredit lebih rendah terhadap tingkat suku bunga simpanan maka bank tersebut akan mengalami kerugian atau Negative spread Sedangkan pada bank syariah, semua aktivitas yang dilakukan pada condition of economic maka hal tersebut sangat berpengaruh terhadap perolehan profit yang akan dicapai Profit tersebut berpengaruh terhadap pendapatan operasional didasarkan pada perolehan profit yang dicapai oleh pihak mudharib yang merupakan pelaku usaha yang dibiayai oleh bank syariah dalam pembagian bagi hasil kepada shahibul maal berdasarkan perolehan profit yang dicapai Hal tersebut berdampak pada tidak terjadinya negative spread pada bank syariah karena beban bagi hasil yang ditanggung oleh bank syariah tidak akan melebihi pendapatan operasional yang dicapai Efektivitas penyaluran pembiayaan terjadi pada bank dengan sistem syariah, yaitu fungsi bank sebagai lembaga intermediary berlangsung sangat baik karena adanya pengaruh penyaluran pembiayaan dengan profit yang diperoleh dan berdasarkan stabilitas ekonomi yang sedang berlangsung Kecenderungan dengan sifat amanah dan prinsip keadilan membuat bank dengan sistem syariah dapat leluasa menyalurkan pembiayaan kepada masyarakat